Ada sebuah karya seni seni lukis yang menggunakan media yang sangat unik. Para seniman ini menggunakan media seekor kerbau dan menggunakan berbagai macam cat untuk proses pewarnaanya. Kemudian kerbau tersebut nantinya akan diikutkan dalam sebuah ajang festival seni lukis kerbau.
Festival melukis dengan menggunakan media kerbau ini diadakan di Jiangcheng, Provinsi Yunnan, China . Sebelumnya, selama tiga tahun terakhir festival ini diadakan di Pu'ur. Festival ini tidak hanya diikuti oleh masyarakat setempat saja, namun juga diikuti oleh berbagai negara. Kompetisi ini tak hanya sekedar memamerkan hasil karya mereka saja, tapi bagi pesesra yang berhasil menjadi juara akan mendapatkan hadiah yang sudah disediakan oleh panitia.
Pada tahun lalu. kompetisi yang diadakan setiap tahun ini bertepatan dengan ulang tahun kota Jiangsheng yang ke-60. Ada delapan negara yang ikut berperan serta dalam kompetisi ini, diantaranya Italia, Laos, Inggris, Finlandia, Vietnam, Jerman, Selandia Baru dan juga China,
Panitia penyelenggaran telah menyediakan 48 ekor kerbau yang siap untuk dijadikan media lukis. Untuk proses pengerjaanya peserta akan dibagi dalam sebuah tim dan masing-masing tim terdiri dari tiga hingga sepuluh orang. Setiap karya akan dinilai berdasarkan pada lukisan yang paling cantik dan paling indah.
Hadiah yang akan didapatkan oleh peserta yang berhasil menjadi pemenangpun tidak sedikit, yaitu sebesar 100 ribu yuan (sekitar Rp. 190 juta). Pada kompetisi lukis kerbau tahun lalu telah dimenangkan oleh anak-anak sekolah setempat.
Festival yang diadakan setiap tahun ini bukan hanya sekedar kompetisi lukis kerbau saja. Namun seni lukis kerbau merupakan sebuah tradisi yang sudah dipercayai oleh masyarakat setempat dan sudah berlangsung sejak lama.
Konon, festival ini diadakan untuk mengusir harimau-hariamu buas yang ada didesa mereka. Menurut cerita, dulu hariamu sering menyerang kerbau-kerbau yang sedang digembala oleh penduduk setempat. Tentunya hal ini membuat masayrakat semakin resah dan takut, karena setiap kerbau yang sedang memakan rumput diladang selalu diserang oleh harimau buas.
Masayarakat setempat mempercayai bahwa harimau takut dengan banteng karena memliki tanduk yang kuat dan bisa membuat harimau takut saat melihatnya. Untuk itu masyarakat jaman dulu melukiskan tanduk banteng pada tubuh kerbau dan berbagai gambar warna-warni supaya harimau tidak lagi menyerang kerbau-kerbau yang sedang memakan rumput diladang.
Kebiasaan orang jaman dulu yang selalu melukis kerbau-kerbaunya menjadi sebuah tradisi hingga sekarang ini. Tradisi ini kemudian dijadikan sebuah festival yang diadakan setiap tahun untuk merayakan hasil panen dan juga agar kerbau-kerbau mereka selalu terjaga dengan baik.
Post a Comment